CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 07 Maret 2008

FENOMENA KAMPUS UNGU

FENOMENA KAMPUS UNGU

Mahasiswa Unikarta Bah Kapal Yang kehilangan kompas. Hiruk- pikuk dan desas desus perbaikan dan seruan perubahan terus mengalir mengikuti perputaran waktu. Mulai dari, transparansi keuangan, pembenahan infrastruktur, tatanan Akademika, pengauditan hingga menjalar pada persoalan imbas kenaikan biaya perkuliahan. Sadar ataupun tidak itulah fenomena kampus Ungu yang notabenenya adalah termasuk perguruan tinggi swasta yang terbesar jumlah mahasiswanya.

Berangkat dari semua persoalan itu mahasiswa haruslah jeli dalam melihat titik penyelesaian sehingga tidak ada indikasi unsur kepentingan didalamnya, namun yang terpenting adalah kebutuhan apa yang hari ini sangat signifikan demi terbentuknya SDM yang berkualitas dan tangguh serta mampu bersaing diEra pasar bebas yang makin memanas.

Bila kita telusuri secara mendalam kondisi Unikarta saat ini maka pertanyaan akan menghinggapi pikiran kita. Manakah yang lebih mendesak antara perubahan fisik ataukah perubahan Moral. Fisik disini adalah berupa pembenahan infrastruktur seperti bangunan penunjang perkuliahan yang sangat menentukan kemajuan dan kelancaran proses akademika dan moral yang dimaksud adalah kesadaran aparatur untuk kooperatif dengan melihat kepincangan dan kekurangan yang ada.

Tidak adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara aparatur pemegang kebijakan juga merupakan sumber keterpurukan kampus Ungu. Saling lempar isu yang kemudian menjadi bola panas untuk digelindingkan pada gawang lawan telah menjadi hal yang biasa dimainkan oleh kalangan birokrat Elit Politik. Yang menjadi pertanyaan adalah akankah itu harus dimainkan disebuah Perguruan Tinggi…???

Peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menjawab persoalan itu. Sadar ataupun tidak bola panas tiu telah menggelinding dikampus Ungu. Mari kita sikapi persoalan itu dengan arif dan bijaksana. Mari kita analisa persoalan itu dengan mencari apa motif dibalik perang dingin pemegang kebijakan. Jangan sampai ada mahasiswa menjadi alat ataupun peluru kendali dari kubu tertentu yang ternyata hanya memperalatnya.

[ RAMLIANI ]

0 komentar: